Bank sampah membantu mengurangi jumlah sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) sekaligus membantu menangani pengolahan sampah serta menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapi, dan bersih.
Demikian pandangan konstruktif Direktur Bank sampah Aisyiyah Kabupaten Cirebon, Dr. Endah Nurhawaeny Kardiyati, SE,M.Si,Akt,CA di Sekolah Tinggi Farmasi Cirebon, Jl. Cideng Indah No.3A, Kertawinangun, Kec. Kedawung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Selasa 28 Mei 2024.
“Dengan mengelola sampah melalui proses pengumpulan, pemilahan, dan daur ulang, bank sampah memberikan manfaat yang sangat signifikan kepada masyarakat,” ujar Endah.
Endah pun bertekad untuk menggerakkan sampah di Kabupaten Cirebon melalui PCA ( Pengurus Cabang Aisyiyah ) yang ada 15 PCA di Kabupaten dan 5 PCA di kota Cirebon, .
Dosen D3 Humas UMC ini memastikan bahwa pihaknya bakal merambah ke TK Muhamadiyah, kemudian SD Muhamadiyah, SMP Muhamadiyah, SMA Muhamadiyah dan Universitas atau Sekolah Tinggi Muhamadiyah sehingga semua Amal Usaha Muhamadiyah harus mempunayi bank sampah.
“Dengan semakin banyaknya bank sampah yang terbentuk, maka semakin volume sampah yang diangkaut ke TPA Kubangdeleg akan berkurang banyak,” ucap Endah.
Endah juga menjelaskan bahwa, adanya bank sampah, maka sampah di kabupaten Cirebon sebagian dapat dikelola oleh masyarakat dan mereka pun mendapat keuntungan tambahan dari hasil penjualan sampah.
Berbicara soal nilai ekonomis, ujar Endah, bank sampah memiliki potensi besar untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Bank sampah memainkan peran penting dalam pengelolaan limbah dengan cara yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
“Bank sampah bakal mempekerjakan orang-orang untuk menyortir dan memilah sampah menjadi berbagai jenis sesuai dengan bahan daur ulangnya. Hal ini menciptakan peluang kerja bagi orang-orang di tingkat lokal,” tutup Endah.